Oleh:
Baidil (06022681721003)
Abstrak
Program
for International Student Assessment (PISA) adalah suatu program untuk menilai kemampuan siswa
dalam lingkup Internasioal. PISA 2015, menyatakan negara Singapura yang saat ini
menduduki peringkat pertama, kesiapan siswa di Indonesia
dapat di kelompokan masih tingkat rendah melihat dari pencapai peringkat
untuk kemampuan matematika hanya
menduduki urutan yang ke 63 dari jumlah peserta 69 negara yang di evaluasi. Rendahnya
prestasi siswa Indonesia dalam PISA matematika dapat dipengaruhi oleh berbagai
hal. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan
membiasakan siswa berlatih soal-soal model PISA.
Kata-kata
Kunci: Program
for International Student Assessment (PISA).
Program for International Student
Assessment
(PISA) adalah suatu program untuk menilai kemampuan siswa dalam lingkup
Internasioal. PISA dikelola oleh Organisation for Economic Cooperation and
Development (OECD). Hasil literasi PISA 2015 baru saja dirilis 7 Desember
2016. Program ini digagas oleh the Organisation for Economic Co-operation and
Development (OECD). Evaluasi berupa tes dan kuisioner yang lakukan OECD pada
berapa negara yang ditujukan kepada siswa masih berumur kisaran 15 tahun atau
masi duduk di bangku sekolah menengah pertama atau atas. Di tahun 2000
sebenarnya PISA suda di lakukan setiap 3 tahun sekali. Sains, membaca dan
matematika adalah materi yang di evaluasi oleh PISA, jadi untuk tahun 2018
PISA akan melaksanakan tes dan survey
kembali, kemudian 2019 hasil tes dan survey nya baru akan dirilis.
Hasil tes dan survey PISA 2015,
menyatakan negara Singapura yang saat ini menduduki peringkat pertama dalam kemampuan
materi sains, membaca, dan matematika dari jumlah peserta 70 negara yang
melibatkan siswa cukup banyak dan berjumlah 540.000 orang siswa , dengan detail
dan ketelitian dalam proses menganalisa, pada akhir tahun berikutnya survey dan
tes baru bisa berjalan. Jadi dibulan Desember 2016 hasil literasi PISA baru
dapat di rilis di dalam web OECD dengan
alamat https://www.oecd.org/pisa/ yang memperlihatkan data berkaitan dengan PISA
hasil tes dan survey yang dilakukan.
Bagaimana kesiapan siswa Indonesia dilihat hasil tes dan survey yang dilakukan PISA 2015? bahwa, kesiapan siswa di Indonesia dapat di kelompokan masih tingkat rendah melihat dari pencapai peringkat untuk kemampuan matematika hanya menduduki urutan yang ke 63 dari jumlah peserta 69 negara yang di evaluasi. Kemapuan dan rata rata skor Indonesia hampir sama dari hasil tes dan survey yang di lakukan PISA di tahun 2012 untuk pengelompokan penguasaan materi masih cukup rendah.
Tabel 1. Posisi Indonesia dalam kemampuan matematika Selama 12 tahun pada PISA.
|
Tahun Studi
|
Mata Pelajaran
|
Peringkat Indonesia
|
Peringkat Indonesia
|
Negara yang berpartisipasi
|
Total Siswa
|
|
2000
|
Matematika
|
39
|
367
|
41
|
265.000
|
|
2003
|
Matematika
|
38
|
360
|
40
|
275.000
|
|
2006
|
Matematika
|
50
|
391
|
57
|
400.000
|
|
2009
|
Matematika
|
61
|
371
|
68
|
470.000
|
|
2012
|
Matematika
|
64
|
375
|
65
|
510.000
|
Sumber: Kemendikbud (2015).
Di lihat dari sudut pandang yang
lain, bahwa Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan dalam bersaing dengan
beberapa Negara di ruang lingkup Asia
Tenggara saja, kalau melihat indikator pencapaian skor rata rata matematika siswa di Indonesia masih rendah . Jangankan untuk bersaing dengan
Singapura yang saat ini sudah menduduki peringkat tertingi. Indonesia pun jauh tertinggal dengan sesama Negara Asia Tenggara,
untuk negara Vietnam dan Thailand yang jauh unggul diatas Indonesia, sedangkan
kedua Negara tersebut cukup jauh dari peringkat teratas.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)
Kemdikbud, Totok Suprayitno, menyampaikan bahwa peningkatan capaian Indonesia
tahun 2015 cukup memberikan optimisme, meskipun masih rendah dibanding rerata
OECD. Berdasar nilai rerata, terjadi peningkatan nilai PISA Indonesia.
Khususnya dalam kompetensi matematika meningkat dari 375 poin di
tahun 2012 menjadi 386 poin di tahun 2015. Peningkatan tersebut mengangkat
posisi Indonesia 6 peringkat ke atas bila dibandingkan posisi peringkat kedua
dari bawah pada tahun 2012. Sedangkan,
berdasar nilai median, capaian Nilai matematika melonjak 17 poin dari 318 poin
di tahun 2012, menjadi 335 poin di tahun 2015. Peningkatan capaian median yang
lebih tinggi dari mean ini merupakan indikator yang baik dari sisi peningkatan
akses dan pemerataan kualitas secara inklusif.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Standar Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, pemerintah
juga menetapkan peraturan nomor 19 tahun 2005, pasal 22 ayat 1 yang menyatakan
bahwa penilaian hasil pembelajaran mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan
afektif sesuai dengan karakteristik seluruh mata pelajaran (Depdiknas, 2003,
2005).
Tujuan
umum dari PISA adalah untuk menilai sejauh mana siswa berusia 15 tahun di
negara OECD (dan negara lainnya) telah memperoleh kemahiran yang tepat dalam
membaca, matematika dan ilmu pengetahuan untuk membuat kontribusi yang
signifikan terhadap masyarakat mereka (Wilken dalam Hawa, 2014), mengutip dari (Eka Rahmawati, dkk). Kemendikbud (2015), tujuan PISA adalah untuk mengukur
prestasi literasi membaca, matematika, dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun
di negara-negara peserta bagi Indonesia, manfaat yang dapat diperoleh antara
lain adalah untuk mengetahui posisi prestasi literasi siswa Indonesia bila di
bandingkan dengan prestasi literasi siswa di negara lain dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Rendahnya prestasi siswa Indonesia dalam PISA
matematika dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satu hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan membiasakan siswa berlatih soal-soal
model PISA. Pembiasaan ini dapat dimulai dari pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, perlu dikembangkan soal-soal setara PISA dengan konteks
Indonesia baik oleh guru, peneliti, ataupun mahasiswa yang sedang menyelesaikan
tugas
akhir (Johar, 2012, p. 39). Dalam hubungan ini, Kohar (2014b) menyatakan bahwa salah satu cara membantu
guru untuk melaksanakan pembelajaran berbasis soal PISA, dengan tujuan
membiasakan siswa adalah dengan menyediakan bank soal model PISA.
Kontes Literasi Matematika
ke-5, pada tanggal 17 April 2015 di FKIP Unsri, yang acara dibuka langsung oleh Rektor Unsri, Prof. Badia
Perizade dan dihadiri dosen tamu dari
Utrecht University Prof. Dr. Maarten Dolk dan dari IP-PRI Pusat Prof. Dr. R.K.
Sembiring. Hadir juga wakil dekan 1 Dr. Hartono. Dimana Ketua panitia KLM
5, Prof. Dr. Ratu Ilma menjelaskan bahwa selain acara Kontes untuk siswa,
diberikan juga workshop PISA terhadap guru matematika, Beberapa orang dosen
yang terlibat dalam kegiatan tersebut diantaranya Prof. Dr. Zulkardi salah satu
pakar PMRI.
Sesuai
yang di utarakan diatas, bahwa guru dan peneliti lainnya di harapkan dapat mengembangkan soal-soal dan
menyediakan Bank soal model PISA, sehingga dapat meningkat nilai skor pencapaian rata rata
Matematika PISA di Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas.
2003. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
---------.
2005. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Johar, R. (2012). Domain PISA untuk literasi matematika.
Jurnal Peluang, 1(1), 30–41.
Jurnaidi.
2013. Pengembangan Soal Model PISA pada
Konten Change And Relationship untuk mengetahui kemampuan Matematika Penalaran
Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tersedia pada http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jpm/article/view/1860/764. Diakses tanggal 27 Oktober 2017.
Kohar, A. W. (2014b). Pengembangan Soal Matematika Model
PISA: Sebuah Alternatif Langkah Awal Memperbaiki Prestasi Literasi Matematika
Siswa Indonesia.
OECD. 2014. PISA 2012 Results: What
Students Know and Can Do Student Performance in mathematicS, reading and Science (Volume I). OECD.
OECD. 2016. PISA 2015 Results: in
Focus. OECD.
Rahmawati, E. dkk ( ). Analisis Kemapuan Matematis Siswa SMP
Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe PIAS. Jurnal, Pendidikan
Matematika. Universitas Pasir Pengaraian.
Kemendikbud. 2016. Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami Peningkatan 06
Desember 2016. Tersedia pada







0 komentar:
Posting Komentar